“MENURUT Bung Karno, pembangunan karakter bangsa (nation character building) adalah modal utama yang harus dilakukan untuk menciptakan manusia baru Indonesia,” demikian tulis Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri dalam “Kata Pengantar” buku Mengincar Bung Besar: Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Sukarno. Yang disebut manusia baru, lanjut Presiden kelima RI itu, adalah manusia-manusia yang tangguh: berpikiran merdeka, memegang prinsip kemanusiaan dan memiliki imajinasi serta daya cipta itulah yang kelak mampu membangun peradaban.
Ungkapan Megawati itu menjadi salah satu refleksi atas berbagai kisah tentang upaya melenyapkan ayahandanya dari jalannya sejarah. Sebagai seorang pemimpin dari negeri yang baru saja merdeka, Sukarno berada dalam incaran. Setidaknya tujuh kali Sukarno coba dibunuh—ada yang menyebut lebih dari itu. Dia ditembak, digranat, sampai dengan dimortir. Mulai Peristiwa Cikini sampai Idul Adha, dari Makassar sampai Peristiwa Maukar. Meski dia luput dari maut, tapi orang-orang tak berdosa menjadi korban. Konon, ada juga kisah-kisah mistis yang terungkap dalam beberapa insiden pencobaan pembunuhan atas Sukarno. Yang dialami Sukarno ini adalah potret nyata usaha jahat orang-orang yang menolak cita-cita besar bangsa Indonesia.
Aneka intrik untuk membunuh Bung Karno tersebut merupakan kisah masa lalu yang memperlihatkan bahwa usaha untuk membuyarkan mimpi Indonesia yang “milik semua untuk semua”, pernah ada, dan akan selalu ada. Sukarno berkali-kali hendak dibunuh justru oleh orang-orang yang tak pernah mendapat tempat di negeri ini. Mereka berada di luar lingkaran kebangsaan yang turut dibangun Sukarno: Indonesia. Mereka menginginkan Indonesia yang lain, bukan Indonesia yang pernah dikemukakan Sukarno sebagai tempat yang leluasa “milik semua untuk semua”.
Aneka upaya menghilangkan nyawa Sukarno ini tersaji dalam buku Mengincar Bung Besar: Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Sukarno. Buku terbitan Penerbit Buku Kompas ini merupakan buah karya kawan-kawan di Majalah Historia. Sebenarnya, ada tiga buku serial Sukarno yang terbit bersamaan, yaitu Mengincar Bung Besar: Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Sukarno; Ho Chi Minh & Sukarno: Kisah Perjuangan Ho Chi Minh Memerdekakan Bangsa Vietnam dan Persahabatannya dengan Presiden Sukarno; dan Kennedy & Sukarno: Mengungkap Berbagai Teori Pembunuhan John F. Kennedy dan Kisah Persahabatannya dengan Presiden Sukarno. Buku setebal 138 halaman ini cocok sebagai salah satu sumber inspirasi bagi generasi muda, yang bergumul dalam merajut kebangsaan. Selain bahasanya sederhana, kisah-kisahnya juga dituturkan dalam alur yang mengalir. (RBE)