Judul : Kerinci Seblat yang Tersisa pun Terus Tergerus
Penulis : Martinus Danang Pratama Wicaksana
Ukuran : 14 x 21
Halaman : 60 halaman
Pada tahun 2011, Unesco menetapkan hutan tropis Sumatera berstatus in danger atau terancam. Pembalakan dan perambahan menjadi penyebab utama kehancuran hutan seluas 2,5 juta hektar tersebut. Sayangnya aktivitas deforestasi ini belum terselesaikan dengan semakin maraknya penebangan liar setiap
tahunnya. Pembalakan liar yang terjadi di Taman Nasional Kerinci Seblat setidaknya terjadi karena dua masalah poko. Pertama, warga sekitar tidak mengetahui wilayah taman nasional sehingga mereka secara sembarangan menebang pohon-pohon di dalam Kawasan Kerinci Seblat. Kedua, banyaknya perusahaan dan
pembangunan daerah yang juga ikut terlibat dalam perusakan ekosistem.