Judul: Sri Mulyani Indrawati The Authorized Biography | No Limits | Reformasi dengan Hati
Penulis: Metta Dharmasaputra
Ukuran: 16 x 23 cm
Halaman: 600 halaman
SINOPSIS:
Meledaknya kasus Bank Century, membuatnya memilih ladang pengabdian baru di ranah global dengan menjadi Direktur Pelaksana dan Chief Operating Officer, orang tertinggi kedua di Bank Dunia (2010-2016). Namun, tugas negara kembali memanggilnya. Presiden Joko Widodo pada 2016 memberinya kembali tanggung jawab sebagai Menteri Keuangan hingga kini. Menjadikannya sebagai Menteri Keuangan terlama, setelah Ali Wardhana (1968-1983).
Sri mengakui tak mudah menjadi pemimpin atau pejabat negara di Republik Indonesia. “Bukan masalah tantangannya, tapi ekspektasi masyarakat dan aspek sosio-kultural yang membuat beban yang harus dipikul menjadi jauh lebih berat,” ujarnya. Dicontohkannya bagaimana seorang Menteri Keuangan sebagai pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ribuan triliun rupiah, kerap dipandang sebagai sosok super kaya-raya.
Ibunda Sri Mulyani, Prof. Retno Sriningsih Satmoko, termasuk yang pernah dibuat repot jadinya. Ia kerap dimintai sumbangan, baik untuk khitanan, perkawinan ataupun biaya sekolah. Ayah dan ibunda Sri yang sama-sama dosen ini dianggap berlimpah harta, karena anaknya menjabat Menteri Keuangan. “Nduk (Nak), kok banyak ya orang yang datang ke rumah sekarang?” sang ibunda suatu kali bertanya keheranan. Padahal, kata Sri, dirinya pun hanya menerima gaji dan tunjangan kinerja setiap bulannya.
Meski begitu, karena sang ibunda seorang yang dermawan, ia dengan suka-cita tetap membagikan rezeki miliknya yang tak banyak itu. Suatu hari, ketika ia baru saja menerima honorarium yang nilainya cuma Rp 25 ribu, ada seseorang yang meminta bantuan kepadanya untuk membiayai khitanan anaknya. Tanpa pikir panjang, uang itu segera saja diberikannya. “Yo uwis iki rejekine kowe (Ya sudah ini rezeki kamu)”, ujarnya.