SALVE, PEREGRINANS SPEI! (Salam Bagimu, Sang Peziarah Harapan) TOKOH MUSLIM INDONESIA DAN KUNJUNGAN APOSTOLIK PAUS FRANSISKUS

 

Penulis: Komaruddin Hidayat  • M. Amin Abdullah  • Ulil Abshar-Abdalla  • Siti Ruhaini Dzuhayatin  • Media Zainul Bahri • Miftah Rakhmat, dkk.

Ukuran : 15 x 23 cm

Isi: 496 Hlm.

SINOPSIS:

Tulisan-tulisan dalam buku ini, yang dihasilkan oleh berbagai tokoh dan cendikia Muslim Indonesia, mencerminkan keragaman pandangan dan refleksi mendalam tentang makna kunjungan Paus Fransiskus.  Setiap tulisan mengungkapkan rasa hormat dan sambutan hangat terhadap pemimpin Gereja Katolik ini, serta harapan akan kemajuan dialog antaragama yang lebih intens. Dengan kebijaksanaan dan wawasan dari para penulis, buku ini memberikan gambaran yang kaya dan beragam mengenai bagaimana kunjungan ini bisa menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antar komunitas religius di Indonesia.

Buku ini diolah berdasarkan dua karakteristik utama yang kami dapat kami identifikasi dalam proses kurasi serta pengolahan berbagai tulisan para tokoh dan cendikia Islam yang kami terima dan kumpulkan. Kedua karakteristik utama itu dapat menggambarkan dua perspektif berbeda dari para tokoh Islam dan cendikia mengenai kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. 

Bagian pertama terdiri dari berbagai tulisan yang secara langsung memberikan penghormatan dan sambutan hangat atas kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Tulisan-tulisan ini ditulis oleh sejumlah tokoh dan cendikia Muslim Indonesia, yang mencerminkan rasa hormat dan apresiasi mereka terhadap kunjungan pemimpin Gereja Katolik ini. Dalam bagian ini, penulis berbagi pandangan mengenai makna kunjungan Paus Fransiskus bagi dialog antaragama, memperkuat hubungan antara komunitas Muslim dan Katolik di Indonesia, serta harapan mereka untuk masa depan yang lebih harmonis.

Beberapa tulisan dalam buku ini juga menawarkan perspektif yang lebih luas mengenai kondisi ideal kehidupan keagamaan di Indonesia, sebagai prasyarat bagi terciptanya model toleransi yang bisa dijadikan contoh bagi negara lain. Tulisan-tulisan dalam bagian ini memang tidak secara langsung membahas kunjungan Paus Fransiskus, tetapi lebih menyoroti bagaimana masyarakat Indonesia telah mengembangkan dan memelihara harmoni antaragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai narasi dan analisis, para penulis menggambarkan praktik-praktik toleransi, upaya-upaya dialog antaragama, relasi agama dengan negara, serta pencapaian-pencapaian dalam menjalin hubungan harmonis antara berbagai komunitas religius di Indonesia.

Secara keseluruhan, buku ini tidak hanya merayakan kunjungan Paus Fransiskus sebagai momen penting dalam hubungan antaragama, tetapi juga menjadikan kunjungan tersebut sebagai titik tolak untuk mengeksplorasi dan mengilustrasikan nilai-nilai toleransi dan keharmonisan yang telah tertanam dalam masyarakat Indonesia. Dengan dua karakteristik utama yang saling melengkapi itulah buku ini disusun sebagai sajian yang memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana kunjungan seorang pemimpin agama global dapat memperkuat dialog dan pemahaman lintas agama, serta bagaimana Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia dalam hal toleransi dan kehidupan beragama yang damai.