Judul: Jokowi di Mata Rakyat: Catatan Dua Periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024)
Penulis: Tim Litbang Kompas: Agustina Purwanti, Bestian Nainggolan, Budiawan Sidik Arifianto, Rangga Eka Sakti, Reza Felix Citra, Vincentius Gitiyarko
Ukuran Buku: 15 x 23 cm, 252 halaman
SINOPSIS:
“Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, dan bergotong royong. Inilah momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja.”
Seruan Presiden Joko Widodo saat pidato pelantikan kepresidenannya, Senin, 20 Oktober 2014 lalu itu menjadi penanda dari karakter kepemimpinannya yang berupaya merangkul segenap kalangan, dari beragam status sosial, ekonomi, politik, maupun identitas lainnya, ke dalam satu manifestasi kerja kegotongroyongan di negeri ini. Upaya ini menjadi relevan tatkala bangsa ini tengah dihadapkan pada ancaman keterbelahan sosial sebagai residu Pemilu Presiden 2014.
Saat ini, 10 tahun usia kepemimpinannya, seberapa nyata seruan heroik itu terwujud dalam hasil kerja pemerintahan? Apakah kerja keras dan gotong royong yang diserukannya itu tergolong berahasil dalam mengatasi beragam permasalahan bangsa, baik di bidang politik dan keamanan, penegakan hukum, perekonomian, maupun kesejahteraan sosial?
Buku ini menguak penilaian segenap rakyat terhadap kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam menjawab setiap persoalan yang dihadapi bangsa ini. Melalui survei opini publik yang dilakukan Litbang Kompas secara periodik 10 tahun terakhir (2014-2024), 20 indikator penilaian rakyat, baik di bidang politik dan keamanan, penegakan hukum, perekonomian, maupun kesejahteraan sosial, dirangkum. Hasilnya, kendati bersifat dinamis, tren apresiasi kepuasan publik terhadap kinerja dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo terbilang positif. Jelang akhir masa kepemimpinannya, di tengah penilaian kritis kaum berpendidikan tinggi, sosok dan citra Presiden Joko Widodo tinggi di mata rakyat.