Judul : Dampak Ekonomi Erupsi Merapi
Penulis : Rendra Sanjaya
Ukuran : 14 x 21
Halaman : 69 halaman
Erupsi eksplosif Gunung Merapi sejak 26 Oktober 2010, secara signifikan telah berdampak buruk pada perekonomian masyarakat di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sektor pariwisata, khususnya perhotelan, daerah tujuan wisata, dan transportasi wisata, menyusut tajam. Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas dan lava tanpa henti hingga memasuki hari ke-12, sejak letusan pertama Selasa (26 Oktober). Erupsi Merapi pada 4-5 November siang menghanguskan 26 dusun di tepi Kali Gendol di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Ribuan sapi perah milik warga turut menjadi korban erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta. Hingga 29 Oktober
2020, tercatat 350 sapi perah mati terkena awan panas, sedangkan 3.000 ekor lainnya telantar ditinggal pemiliknya dan akibat kesulitan memperoleh pakan hijauan.