Segera terbit: Rencana, Realisasi, dan Tantangan Pembangunan Nasional

Judul Buku : Rencana, Realisasi, dan Tantangan Pembangunan Nasional
Penulis : Karina Isna Irawan, Lintang Sudibyo, Danang Pratama, Andreas Yoga Parama, Dwi Erianto, Susanti Agustina Simanjuntak, Suharso Monoarfa
Ukuran : 15cm x 23 cm
Tebal : 248 hlm

Perencanaan pembangunan merupakan hal mendasar dalam membangun fondasi bangsa. Buku ini memaparkan bagaimana sebuah perencanaan pembangunan didesain dan diimplementasikan agar mencapai target yang telah ditetapkan.
Melalui pendekatan data, buku ini mengisahkan capaian apa saja yang telah dicapai dari perencanaan pembangunan yang dilakukan Bappenas selama periode 2019-2024. Harapannya, buku ini bisa memberikan gambaran bagi pemerintahan baru periode 2024-2029 untuk menyusun perencanaan secara terukur selama lima tahun ke depan.

Ibarat pepatah, belajar dari sejarah dan pengalaman masa lalu akan memberikan ide-ide dan inspirasi segar dalam menyusun rencana secara lebih matang dalam menatap Indonesia Emas 2045.Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo memusatkan perhatian pada upaya pemerataan pembangunan dan mengatasi ketimpangan antarwilayah. Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) memandu arah kebijakan dengan mendorong pertumbuhan di luar Pulau Jawa, melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan Industri, dan peningkatan konektivitas. Capaian pembangunan ini tampak dari penurunan indeks rasio GINI, yang turun dari 0,406 pada tahun 2014 menjadi 0,388 pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukan adanya perbaikan dalam distribusi pendapatan di masyarakat. Selain itu, Indeks Williamson yang menilai ketimpangan antarwilayah juga mengalami penurunan dari 0,74 menjadi 0,71. 

Pembangunan wilayah tidak hanya berfokus pada pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, tetapi juga memperkuat infrastruktur yang telah ada kini untuk meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas. Pada 10 tahun terakhir, pembangunan jalan baru tercapai sepanjang 9.866 km. Pemerintahan juga menambah jaringan rel kereta api sepanjang 6.680 km. Capaian tersebut juga mencakup pembangunan transportasi antar wilayah dan perkotaan melalui proyek strategis seperti KA Cepat Jakarta-Bandung, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan LRT Palembang. Peningkatan daya dukung mobilitas sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mengurangi waktu tempuh serta biaya logistik.