Judul : Hutan Kami, Rumah Kami, dan Kehidupan Suku Dayak
Penulis : Martinus Danang Pratama Wicaksana
Ukuran : 14 x 21
Halaman : 67 halaman
Hutan bagi masyarakat Kalimantan khususnya suku Dayak memiliki arti khusus. Oleh karena itulah perlu dijaga karena itu adalah identitas mereka sebagai orang Dayak. ”Hutan indoi kito” dalam bahasa Dayak Tomun yang berarti ’hutan adalah ibu kita’. Maka masyarakat Dayak hingga kini masih memanfaatkan hutan sebagai bagian dari kehidupan mereka. Salah satu contoh yang paling nyata yaitu keberadaan suku Punan Batu masih tinggal berpindah-pindah di hutan Bulungan. Masa depan pemburu terakhir Kalimantan itu terancam karena hilangnya hutan. Berbeda dengan Dayak yang memiliki budaya bertani, Punan Batu tidak memiliki budaya bercocok tanam. Mereka hidup sehari-hari mengandalkan hewan buruan, ikan sungai, serta umbiumbian di hutan.