Judul Buku: Dua Mantan Pejuang
Penulis: Jujur Prananto
Ukuran: 13 cm x 19 cm
Tebal: 108 hlm
Sinopsis:
Wahyuni alias Wawuk tak pernah melupakan kejadian 30 tahun yang lalu ketika ibunya, Kustiyah, nekad pergi sendirian dari Sleman ke Jakarta untuk datang ke pernikahan putra Pak Hargiyono, seorang purnawirawan Jenderal Angkatan Darat yang menjadi komisaris utama salah satu perusahaan BUMN. Waktu itu Kustiyah khusus memasak tiwul–makanan yang terbuat dari tepung singkong–untuk dibawanya ke tempat resepsi sebagai kado yang dia yakini akan menjadi kado paling istimewa di antara kado-kado lain. Kustiyah yang pada masa agresi Belanda di tahun 1949 bekerja di dapur umum, hampir tiap pagi menyuguhkan sarapan tiwul ini kepada para anggota pasukan Tentara Pelajar, termasuk sang komandan, yang tidak lain ialah “Mas” Hargiyono.
Kustiyah tak pernah tahu nasib kadonya, yang menyelip di antara ratusan kado lain. Kustiyah juga tak pernah tahu bagaimana sebenarnya tanggapan Pak Hargiyono atas kehadirannya pada resepsi pernikahan putranya itu. Kustiyah hanya peduli, bahwa Pak Hargiyono tak pernah menolak waktu ia mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan perbincangan di lain kesempatan.
Setelah 30 tahun terus berharap, Kustiyah tak bisa lagi menunda kepergiannya ke Jakarta untuk bertemu lagi dengan Pak Hargiyono. Dan, Wawuk tak bisa berbuat lain selain mengantar ibunya pergi ke kediaman Pak Hargiyono di kawasan paling bergengsi di Jakarta.