Segera Terbit: Nyanyian Bangsa Cacing dalam Orkestra Dusta – Refleksi 60 Tahun G30S: Sebuah Novel Sejarah

Judul Buku: Nyanyian Bangsa Cacing dalam Orkestra Dusta – Refleksi 60 Tahun G30S: Sebuah Novel Sejarah
Penulis: Yusron Ihza
Ukuran: 14 x 21 cm
Tebal: 488 hlm
SINOPSIS:
Sebuah gugatan terhadap sejarah yang dibungkam, sebuah panggilan dari gema masa silam, gema dari nyanyian luka yang diabaikan.
Nyanyian Bangsa Cacing adalah novel ‘politiko-historis’ yang menyusuri lorong-lorong tergelap dalam sejarah Indonesia: tragedi G30S 1965 dan akibat panjangnya bagi kehidupan, terutama dalam pembentukan alam kesadaran bangsa ini. Melalui tokoh utama Tam (Tamsil), seorang pencari kebenaran yang pulang dari perantauan, novel ini menyingkap tabir yang selama ini ditutup rapat oleh rezim melalui propaganda-propaganda dusta berbungkus bendera. Seperti yang lazim terjadi, sejarah negeri ini pun ditulis oleh mereka yang menang dan berkuasa—termasuk kuasa untuk ‘menyunting’ sejarah sesuai kebutuhan mereka.
Tam bertemu tokoh-tokoh kunci: dari Mat Rusip, Pak Johan, Prof. Noval, hingga arwah D.N. Aidit, dalam perjalanan spiritual-rohaniah dan intelektual yang menyusuri frekuensi-frekuensi sejarah yang pernah dibungkam. Ia menggali dokumen tersembunyi, membuka testimoni yang dilupakan, dan menyusun ulang narasi yang tercerai berai oleh mesin sejarah yang manipulatif.
Novel ini menggugat tesis resmi Orde Baru yang menuduh PKI sebagai dalang tunggal G30S. Dengan nyali yang tak gentar, ia menyuguhkan pembacaan ulang. Yaitu, bahwa G30S boleh jadi adalah kudeta yang dirancang untuk gagal—agar memberi dalih bagi kudeta yang sebenarnya. G30S adalah sebuah operasi intelijen yang penuh dengan trik, intrik, kamuflase, dan tipu daya!