Judul Buku : Identitas Etnik Tionghoa Di Tengah Arus Demokratisasi dan Globalisasi
Penulis : Lydia Christin Sinaga, dan kk
Ukuran : 14 x 21 cm
Tebal : 288 halaman
Buku yang merupakan hasil riset tim penulis selama tahun 2021 ini berupaya menggali kompleksitas faktor demokratisasi dan globalisasi terhadap identitas etnik Tionghoa sebagai akibat dari demokratisasi dan globalisasi. Di satu sisi, demokratisasi yang terjadi seiring dengan tumbangnya rezim Orde Baru merupakan periiode penting untuk melihat kembali akomodasi ikatan etnik dan agam adalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Di sisi lain, faktor globalisasi dari meningkatnya pengaruh global Tiongkok dan relasi Indonesia-Tiongkok diyakini menjadi tantangan tersendiri bagi stereotipe negatif yang kerap dilekatkan terhadap etnik Tionghoa terkait kesetiaan nasional.
Sudah sejak lama etnik Tionghoa dianggap memiliki kesetiaan nasional yang terbagi (divided national loyalty) antara Tiongkok sebagai negeri asal leluhurnya, dan Indonesia, bukan saja sebagai negeri tempatnya bermukim, tetapi juga tempat lahir, tumbuh, dan mengikatkan kewarganegaraannya. Sentimen itu kerap diembuskan, apalagi seiring meningkatnya pengaruh global Tiongkok dan relasi Indoensia-Tiongkok. Untuk itu, dengan menggali perspektif etnik Tionghoa itu sendiri, buku ini berupaya membongkar stereotipe negatif mengenai kesetiaan nasional etnik Tionghoa tersebut. Di tengah kompleksitas arus demokratisasi dan globalisasi ini, buku ini mencoba menggali dari sisi etnik Tionghoa sendiri, bagaimana sebenarnya pandangan mereka terkait meningkatnya pengaruh global Tiongkok terhadap ikatan mereka terhadap “tanah leluhur” dan apakah pandangan ini mengonstruksi suatu pandangan baru terkait identitas dan relasinya di masyarakat. Pada akhirnya, memahami respons etnik Tionghoa terhadap kemajuan Tiongkok ini menjadi sangat relevan untuk menghindari stereotifikasi dan generalisasi terhadap etnik Tionghoa.