Judul : 25 Tahun Bank Mandiri Menuju Masa Depan
Penulis : Andreas Ismar, Amailia Putri, Abdul Wahid Fauzie, Tifa Asrianti, Grace Dwitiya Amianti
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 336 halaman
SINOPSIS:
Perjalanan Bank Mandiri selama 25 tahun bukan sekadar cerita tentang sebuah institusi keuangan, melainkan tentang sebuah odyssey yang mengubah wajah perbankan di Indonesia. Bermula dari sebuah ide berani di tengah krisis, Bank Mandiri lahir sebagai lambang harapan dan regenerasi ekonomi nasional. Dari penggabungan empat bank pemerintah menjadi satu entitas, tidak hanya memulihkan tetapi juga menata ulang peta perbankan Indonesia.
Dalam 2,5 dekade terakhir, Bank Mandiri telah membuktikan dirinya sebagai lebih dari sekadar bank. Bank Mandiri memahami bahwa di balik setiap transaksi ada cerita, impian, dan aspirasi. Inilah yang mendorong Bank Mandiri untuk terus berinovasi dan menyediakan solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga menginspirasi kemajuan. Inovasi Bank Mandiri telah mengubah cara orang berinteraksi dengan uang mereka, menjadikan perbankan lebih dari sekadar sarana finansial, namun juga sebagai pendamping dalam setiap pencapaian.
(Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri)
Kini, 25 tahun kemudian, sejak Bank Mandiri diresmikan, kita menjadi saksi hidup bahwa keempat bank tersebut telah berevolusi menjadi Bank Mandiri yang tetap bertahan dan bahkan menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia. Itu dicapai setelah melalui berbagai tantangan dan rintangan, termasuk badai krisis moneter dan krisis keuangan dahsyat pada tahun 1997 hingga subprime mortgage crisis pada tahun 2007-2009.
Bank Mandiri tidak hanya tumbuh, tetapi juga telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Fungsi intermediasinya menjadi jembatan untuk menggerakkan dunia usaha.
Saya mengapresiasi perjuangan para Mandirian dalam membangun bank ini. Saya juga terus mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih menghadang dan belum tentu lebih ringan. Kita perlu bersiap untuk itu dan untuk mempersiapkan diri menjelang Indonesia Emas
- (Erick Thohir, Menteri BUMN)