Judul : Giok Sin
Penulis : Tisnawati Simowibowo
Ukuran : 14 x 21 cm
Halaman : 288 halaman
SINOPSIS:
Kenyamanan adalah hal yang diinginkan Giok Sin, primadona tonil berwajah elok oriental asli Juwana, sebuah kota di pesisir Pantai Utara Jawa Tengah. Itulah yang mendasari pernikahannya dengan King Goan.
Rupanya, sebagai menantu Toko Jangkar Mas, Giok Sin begitu luwes dan cekatan sehingga Man Li, sang ibu mertua, jatuh hati kepadanya. Di akhir hidupnya, Man Li mewariskan usaha terasi andalan bisnis mereka dan juga prinsip utama hidupnya kepada sang menantu kesayangan:
“Banyak uang, kita menjadi naga. Sedikit uang menjadi cacing yang diinjak orang.”
Berbekal moto warisan sang mertua tersebut, rezeki mengalir deras dan pundi-pundi uangnya selalu terisi penuh. Namun, seiring dengan berubahnya zaman dan kondisi perekonomian di pesisir utara Pulau Jawa, puncak kejayaan Toko Jangkar Mas harus pula diiringi dengan senja kalanya yang datang terlalu cepat.
Lalu, masih relevankah sang pewaris tahta bisnis ini mempertahankan prinsip andalan sang mertua? Bukankah justru uang itu malah yang menarik segala malapetaka yang terjadi pada dirinya di masa tua?
TISNAWATI SIMOWIBOWO adalah penulis kelahiran Bandung, Jawa Barat. Sejak kecil, ia aktif menulis cerita di majalah anak Si Kuncung, majalah sastra Sagang, hingga majalah rohani Komunikasi. Karya-karya lulusan Sastra Inggris, Universitas Kristen Maranatha Bandung ini dapat ditemui di antologi Kumpulan Cerpen Anak, Aku Sayang Bumiku, Lampaui Harapan, Mantra Pak Lalang, Romantika di Lingkungan Kerja, Merajut Keharmonisan di Tengah Kemerdekaan, serta majalah Basis.