Judul : Sumbu Filosofi Yogyakarta
Penulis : Rendra Sanjaya
Ukuran : 14 x 21
Halaman : 55 halaman
Kehidupan manusia Jawa selalu erat dengan simbol. Simbol itu diejawantahkan dalam penataan pola hidup, seperti tata ruang di wilayah Yogyakarta. Sejak pertama kali Yogyakarta dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I, masyarakat sudah terlatih untuk peka terhadap aneka simbol dalam tata ruang. Menurut pandangan Orang Jawa, dunia ini terdiri dari dua alam, yaitu makrokosmos (semesta) dan mikrokosmos (tubuh manusia). Keduanya perlu bersinergi, dengan menyelaraskan alam agar bisa berkelanjutan mendukung hidup manusia. Filosofi dan konsep inilah yang kemudian berkembang menjadi bangunan satu garis lurus dari selatan ke utara, yakni dari Panggung Krapyak-Alun Alun Selatan-Keraton Yogyakarta-Alun Alun Utara-Tugu Golong Gilig.