Judul Buku : Snouck Hurgronje. Kisah Ilmuwan, Petualang, dan Mata-mata
Penulis : Hendri F. Isnaeni, Aboeprijadi Santoso, Amanda Rachmadita, Bonnie Triyana, Fandy Hutari, Hendaru Tri Hanggoro, Yanti Mualim
Ukuran : 13 cm x 19 cm
Tebal : 96 halaman
Snouck Hurgronje, tokoh kontroversial dalam sejarah Indonesia masa kolonial. Snouck seorang ilmuwan dan akademisi yang total. Rasa keingintahuan yang tinggi mendorongnya untuk meneliti Islam langsung dari sumbernya. Demi dapat mempelajari Islam di Makkah dan Jeddah, Snouck masuk Islam dan disunat serta berganti nama menjadi Abd. al-Ghaffar.
Setelah kembali ke Belanda dan menerbitkan karyanya tentang Makkah, Snouck kemudian pergi ke Hindia Belanda secara rahasia. Snouck sangat tertarik dengan Aceh karena rakyatnya fanatik dan sangat percaya Islam. Inilah yang menjadi pegangan orang Aceh sehingga sulit dikalahkan.
Namun, berkat nasihat Snouck, Jenderal Van Heutsz berhasil menaklukkan Aceh. Peran sebagai penasihat Pemerintah Hindia Belanda membuat Snouck dilabeli sebagai mata-mata dan pemecah belah Islam di Indonesia.
Ketika Van Heutsz diangkat menjadi gubernur jenderal, Snouck ditawari menjadi Gubernur Aceh. Snouck menolak karena letih dengan intrik dan persaingan antarpejabat Hindia Belanda. Snouck memilih kembali ke Belanda. Snouck berhenti bertualang, menjauhi urusan kolonial, menjadi guru besar, lalu rektor, hingga akhir hayatnya.