Segera Terbit : DIPLOMASI INDONESIA MOZAIK DINAMIKA DIPLOMASI Pemikiran dan Antologi Memoar

Judul: DIPLOMASI INDONESIA MOZAIK DINAMIKA DIPLOMASI Pemikiran dan Antologi Memoar

Penulis:

Ahmad Rusdi, Aloysius Lele Madja, Andradjati, Andreas Sitepu, Bachtiar Aly, Bagas Hapsoro, Bambang Antarikso, Bunyan Saptomo, Diennaryatie Tjokrosuprihatono, Harry Purwanto, Mohammad Asruchin, Muhammad Ibnu Said,,Muhammad Ibnu Said, Nadjib Riphat Kesoema, Rahardjo Jamtomo, Soemadi D.M. Brotodiningrat, Sudjadnan Parnohadiningrat, Trie Edi Mulyani, Triyono Wibowo, Yuli Mumpuni Widarso

 

Tim Editor:

Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA, Ketua ; A. Agus Sriyono, Anggota; Adiyatwidi Adiwoso, Anggota; Mohammad Asruchin, Anggota; Yuli Mumpuni Widarso, Anggota

 

Ukuran: 15 x 23 cm

Halaman: 322  halaman

Sinopsis

TIDAK DIMUNGKIRI,  dan su­dah terukir indah dengan tinta emas di perjalanan diplomasi Indo­nesia bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955 yang mengejawantahkan amanah Mukadimah UUD 1945 merupakan kontribusi bersejarah dan visioner karena telah menggariskan visi diplomasi Indonesia untuk menjadi pemimpin negara-negara yang baru merdeka, atau yang sedang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya.  

Akan tetapi, impian besar tersebut harus berhadapan dengan dinamika perkembangan lingkungan sejak era Perang Dingin hingga saat ini, era globalisasi, baik lingkungan domestik, regional, maupun global. Dinamika tersebut menuntut semua negara, semua aktor dalam hubungan internasional, tidak terkecuali Indonesia, untuk beradaptasi dan mengadopsi kecenderungan baru yang diperkenalkan oleh dinamika perkembangan lingkungan. 

Buku ini diawali oleh pemikiran tentang posisi Indonesia di tengah perkembangan global. Buku ini juga menyampaikan tentang perkembangan baru dalam praktik diplomasi, seperti semakin menonjolnya diplomasi kemanusiaan sebagai konsekuensi dari meningkatnya perhatian dan keprihatinan masyarakat terhadap soal HAM. Selain itu, buku ini juga menggambarkan tentang praktik diplomasi publik Indonesia yang kiprahnya tidak terlepas dari munculnya isu terorisme yang meresahkan publik internasional. Juga tentang bagaimana diplomasi Indonesia menyiasati berbagai isu non-konvensional, seperti demokrasi.