Judul : Michael Utama Purnama: Menjadi Garam Dunia
Penulis : Esthi Susanti Hudiono
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 240 halaman
SINOPSIS:
Buku ini memotret peziarahan hidup sekaligus sebagai memoar Drs. Michael Utama Purnama, M.A., O.P. atas berbagai legasi yang telah diwariskan. Buku ini ditulis dengan perspektif spiritual yang menyoroti dimensi psikologi dan sosiologi. Inilah kisah dinamika iman Kristen Katolik dalam identitas warga negara Indonesia, Tionghoa, profesional pendidik dan pebisnis dalam dialektika yang tidak mudah, tetapi berhasil terjaga selama 80 tahun hidup Utama. Bagaimana Utama bisa menjaga iman pada ruang sosial Indonesia pada berbagai peran yang ia lakoni, sekaligus menjadi sumber renungan dan inspirasi.
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. menilai, Utama adalah salah satu tokoh perubahan sosial yang tak dikenali. Melalui buku ini, kita akan mengenali ketokohannya yang penting. Duet dengan Gus Dur dan beberapa tokoh lain di bidang nation building ini harus dicatat. Sekaligus kita akan membaca alasan mengapa ia mengundurkan diri sebagai imam Katolik secara resmi. Lalu, Utama memilih menjadi orang awam yang berjiwa “imam” dengan membuka ruang pelayanan yang unik. Bahkan, ia pun kadang menyeruak sebagai sosok kontroversi.
Kini, orang dapat melihat sosok Utama yang telah menjadi garam dunia melalui panggilan sebagai orang Katolik yang inklusif, yang telah berkolaborasi dengan banyak tokoh nasional intra maupun inter-faith. Terkait hubungan antaragama, Utama menjadi salah satu pendiri Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) yang digagas Gus Dur dan Djohan Effendi. Keterampilan Utama dalam menjaga hubungan di kalangan Kristen (Katolik dan Protestan) dan di luar Kristen inilah yang membuat dirinya menjadi seorang Indonesia-Katolik-Tionghoa secara paripurna, yang telah berbuat banyak untuk agama, masyarakat, dan negara.