Judul : Program Lumbung Pangan yang Limbung
Penulis : Martinus Danang Pratama Wicaksana
Ukuran : 14 x 21
Halaman : 83 halaman
Keinginan pemerintah Indonesia untuk mandiri pangan dan swasembada pangan hanya sebatas cita-cita tak pernah sesuai harapan. Sejak zaman Presiden Soeharto
pernah menggagas Pengembangan Lahan Gambut Sejuta Hektar di Kalteng. Pascareformasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga punya proyek 100.000 hektar di Ketapang, Kalimantan Barat, dan seluas 300.000 hektar di Bulungan, Kalimantan Utara. Presiden Jokowi di periode pertama juga punya target cetak sawah baru 1 juta hektar. Semuanya itu gagal. Penyebab dari kegagalan tersebut adalah karena belum mendalamnya riset suatu wilayah yang digunakan sebagai lumbung pangan. Wilayah bekas rawa-rawa, gambut, dan berair dipilih untuk ditanami tanaman makanan. Akibatnya target program cetak sawah di luar Pulau Jawa selalu gagal. Selain itu program lumbung pangan ini menyebabkan hilangnya ekosistem hutan yang ditebang untuk dijadikan sebagai lahan pertanian. Hal ini berujung pada musnahnya pangan lokal, contohnya seperti di Papua yang kehilangan sagu dan harus bergantung pada beras serta makanan instan.