Judul : KOMPASIANA Esai Jurnalistik Tentang Berbagai Masalah Pers, Politik, Asimilasi, Cendekiawan, Pelayanan Masyarakat, Tertib Hukum, Kebudayaan, Ekonomi, Kepemimpinan, Kota Jakarta
Penulis : P.K. Ojong
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 920 halaman
SINOPSIS:
Kompasiana adalah nama sebuah rubrik di harian Kompas yang terbit
antara tahun 1966 hingga 1971. Rubrik ini terbit untuk pertama kali pada
tanggal 4 April 1966 di tengah-tengah pergolakan menegakkan Orde Baru. Sejak
itu selama lima tahun berturut-turut ia muncul secara teratur beberapa kali
sepekan.
Rubrik Kompasiana banyak penggemarnya karena gayanya yang segar,
lugas, kuat, dan isinya amat bervariasi serta menyangkut masalah-masalah yang
hangat pada waktu itu. Karangan-karangan itu dimuat
tidak dengan urutankronologis seperti urutan terbitannya di harian Kompas, tetapi dikelompokkan
menurut tema. Hadirnya Kompasiana di tengah-tengah pergantian Orde Lama
ke Orde Baru ini sangat tepat, karenanya sangat digemari pembaca pada waktu
itu. Ditambah pula, topik yang disajikan begitu aktual, sedang hangat-hangatnya
diperbincangkan masyarakat luas. Koran pada waktu itu sebagai penyampai
informasi dan berita sangat ditunggu pembaca.
P.K. Ojong dalam gaya menulis memiliki ciri khas tersendiri. Uraiannya
kritis, tajam, pandai memilih kata yang tepat, singkat, padat, segar, lugas, dan
aktual. Kalaupun memerlukan deskripsi, tetap dalam kalimat yang tidak
berlebihan.
Adapun topik Kompasiana adalah masalah hukum, ekonomi, kebudayaan,
pelayanan masyarakat, asimilasi, pendidikan, kepemimpinan, politik, pers,
dan Jakarta. P.K. Ojong memiliki perhatian besar tentang hak asasi manusia,
tegaknya rule of law bukan rule of men. Bahkan, juga penganjur ombudsman,
yakni lembaga independen yang memiliki wewenang memeriksa pengaduan
penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah dan aparaturnya.
“Jurnalisme yang baik tidak terletak pada pilihan materi-materi baru.
Lebih pada kemampuan memberikan dimensi baru pada materi lama
atau sehari-hari dan mengangkatnya menjadi persoalan aktual. Visi itu
kuat tecermin dalam tulisan-tulisan almarhum. Gayanya yang lugas,
kuat disertai pilihan kata tepat merupakan cirinya yang lain. Ia salah
seorang wartawan Indonesia yang terkemuka.”
(Jakob Oetama, hlm. xiii)